
Alergi dingin, atau yang secara medis dikenal sebagai urtikaria dingin, merupakan reaksi kulit yang terjadi setelah terpapar suhu rendah. Kondisi ini menyebabkan timbulnya bentol-bentol gatal (biduran) pada area kulit yang terpapar dingin. Tingkat keparahan alergi dingin bervariasi antar individu, mulai dari reaksi ringan yang hilang dengan sendirinya hingga reaksi berat yang memerlukan penanganan medis segera. Memahami mekanisme, gejala, dan opsi penanganan yang tersedia sangat penting untuk mengelola kondisi ini secara efektif.
Sebagai ilustrasi, seseorang mungkin mengalami gatal-gatal dan kemerahan pada tangan setelah memegang es batu selama beberapa saat. Contoh lain termasuk timbulnya biduran pada wajah setelah terpapar angin dingin di musim hujan. Bahkan berenang di air dingin pun dapat memicu reaksi alergi pada individu yang rentan. Penting untuk dicatat bahwa alergi dingin berbeda dengan frostbite, yang merupakan kerusakan jaringan akibat pembekuan.
Gejala alergi dingin dapat muncul dalam beberapa menit setelah terpapar suhu dingin dan biasanya berlangsung selama beberapa jam. Faktor-faktor seperti kelembaban, kecepatan angin, dan durasi paparan dapat memengaruhi tingkat keparahan reaksi. Meskipun tidak mengancam jiwa dalam banyak kasus, alergi dingin dapat sangat mengganggu kualitas hidup seseorang, membatasi aktivitas di luar ruangan, dan menyebabkan ketidaknyamanan kronis.